Instagram

Tuesday

South Island Trip: Dari Lake Tekapo, Mount Cook hingga Queenstown (Part #1)

July 17, 2018 0 Comments

South Island New Zealand memiliki keindahan alam yang mempesona sehingga menjadi destinasi wisata populer tidak hanya di New Zealand saja tapi juga seluruh dunia. Wisata yang disuguhkan merupakan paket lengkap mulai dari gunung es, pantai, danau, dan sungai, hingga kota, pedesaan dengan berbagai atraksi dan kegiatan menarik didalamnya.
Pada winter break kemarin saya dan teman-teman berkesempatan menghabiskan 11 hari liburan kami di South Island, New Zealand. Pada tulisan kali ini saya akan berbagi cerita tentang garis besar perjalanan kami.
DAY 1 - Auckland - Christchurch - Lake Tekapo
Pagi-pagi sekali teman-teman saya sudah heboh di group chat kami membahas mengenai pengaturan bagasi dan juga transportasi menuju bandara. Kami meninggalkan Auckland menjelang tengah hari menuju Christchurch. Setelah semua bagasi kami dapatkan, tim dibagi menjadi dua, sebagian mengurus mobil sewaan sementara lainnya berbelanja kebutuhan logistik. Disini penyewaan mobil dan supermarket berada di kawasan bandara sehingga sangat memudahkan sekali bagi kami sebagai wisatawan.

Perjalanan menuju Lake Tekapo menghabiskan waktu sekitar 2 jam. Karena bagian selatan bumi sedang mengalami musim dingin, durasi siang hari menjadi lebih pendek dan malam datang lebih awal sekitar pukul 5 sore. Kami berencana untuk menikmati malam dengan mengamati jutaan bintang, tapi ternyata alam berkata lain karena langit malam itu berawan. Kami harus berpuas diri dengan menikmati suasana malam di tepi Lake Tekapo sambil menelusuri jalan setapak yang tersedia. Kami memutuskan untuk tak berlama-lama karena udara terasa dingin hingga menusuk tulang. Udara di Auckland hari itu sekitar belasan derajat, sementara di Lake Tekapo malam itu sekitar 2-4 derajat. Tubuh kami masih sedikit kaget, terlebih beberapa teman masih menyimpan jaket hangat mereka di dalam koper.
DAY 2 - Lake Tekapo - Hooker Valley Track Mount Cook
Lake Tekapo and the church of the good shepherd adalah destinasi pertama kami pagi itu. Berjarak sekitar 30 menit perjalanan dari penginapan, kami tiba di area gereja terlalu pagi. Pintu gerbangnya masih terkunci rapat. Tak berapa lama kemudian seorang petugas menyapa kami dengan hangat dan membukakan semua pintu di sekeliling gereja menandakan gereja telah dibuka untuk wisatawan. Persis di belakang gereja terdapat Lake Tekapo dengan pemandangan pegunungan es yang sangat indah. Kami menghabiskan beberapa waktu untuk berkeliling dan menelusuri tempat ini.





Tujuan utama hari itu yaitu tracking di Hooker Valley Track Mt Cook. Dalam perjalanannya, kami juga menikmati keindahan Lake Pukaki, danau cantik yang airnya berwarna biru muda. Danau ini berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Lake Tekapo. Saya dan teman-teman berdecak kagum menikmati keindahan pemandangan yang disuguhkan danau ini sambil menelusuri jalan setapak menuju area danau sambil mengabadikan momen.




Kami kemudian bergegas melanjutkan perjalan menuju Mt Cook. Kami tiba di entry point tepat tengah hari. Kami memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu sebelum memulai perjalanan yang tentu saja akan menguras cukup banyak energi. Mt Cook hari itu ditutupi salju yang lumayan tebal. Salju kala itu merupakan salju pertama saya dan beberapa teman. Kami sangat girang sekali kala itu bermain-main dengan lempar-lemparan satu sama lain. Hooker Valley Track dapat ditempuh dengan perjalanan selama 3-4 jam bolak- balik. Kami menghabiskan waktu cukup lama bermain salju sehingga baru tiba di jembatan pertama sekitar pukul menjelang sore. Terdapat tiga buah jembatan yang harus dilalui untuk bisa sampai di Hooker Valley viewpoint yang dapat kami capai satu jam kemudian. Tak banyak waktu yang kami habiskan di sana karena kami harus kembali sebelum gelap.








DAY 3 - Mount Cook - Queenstown
Dalam perjalanan menuju Queenstown, Lindis Pass adalah destinasi pertama yang kami kunjungi hari itu. Lindis Pass menyuguhkan pemandangan hamparan pegunungan yang mengelilinginya. Sebagian pegunungan ditutupi oleh tanaman seperti rumput yang menguning, sementara sebagian yang lain ditutupi oleh hamparan salju tipis. Terdapat dua viewpoint utama di area ini, yang pertama terletak di salah satu sisi area parkir, sedangkan yang lainnya membutuhkan 5-10 menit perjalanan.


Viewpoint Lake Dunstan menjadi destinasi kedua sekaligus lokasi makan siang kami hari itu. Danau ini langsung menjadi danau favorit saya karena keindahannya. Air danau ini sangat tenang dan bening sehingga dapat menghasilkan efek mirroring atau memantulkan pemandangan cantik di sekitarnya. Selanjutnya kami berkendara menuju Arrowtown, sebuah kota kecil dengan tambang emas tua. Konon katanya di kota ini dulu banyak menghasilkan emas, namun setelah emasnya habis, kota ini menjadi area pertanian.



 




Kami tiba di Queenstown menjelang sore. Melewati pusat kota, kami langsung menuju tujuan hari itu yaitu Lake Wakatipu. Kami memilih salah satu Lake Wakatipu viewpoint yang dapat diakses oleh mobil sore itu. Menghabiskan beberapa waktu untuk bermain lempar batu. Setelahnya, kami beralih menuju area Lake Wakatipu yang lain, tepatnya menuju Glenorchy hingga sunset tiba. Kami berkeliling menelusuri area Glenorchy, menikmati semburat langit senja sambil bercengkrama satu sama lain.




Malamnya, kami berkeliling kota Queenstown. Kami ingin mencicipi Fergburger, burger paling populer di kota itu. Tapi karena antriannya yang mengular, kami mengurungkan niat dan harus puas dengan chicken and chips untuk malam ini.
DAY 4 - Cardrona Skiing and Bend Lomond Tracking  
Tim terbagi dua pada hari itu. Sebagian bermain ski di Cardrona ski area dan sebagian yang lain tracking menuju Ben Lomond track. Tim ski berangkat pagi-pagi sekali menuju area ski yang ternyata cukup jauh dari kota. Mereka menikmati ski pertama mereka selama seharian penuh. Mereka diajari oleh instruktur berpengalaman dari pagi hingga tengah hari. Siangnya, tim latihan mandiri untuk memperlancar teknik-teknik dasar yang sebelumnya diajarkan. Setelah merasa cukup mahir, tim dapat memperlebar jarak luncuran dari sebelumnya. Jatuh bangun tak dapat dihindari lagi.







Tim Ben Lomond berangkat agak lebih siang. Ben lomond dapat ditempuh dengan waktu 3-4 jam menuju saddle atau 6-8 jam menuju sumit. Tim memutuskan untuk menaiki gondola guna memperkecil waktu tempuh. Tim dapat mencapai puncak lewat tengah hari. Pemandangan indah pegunungan sekitar dapat dinikmati dari puncak. Puncak kala itu ditutupi oleh rerumputan menguning dan salju tipis.



Kami datang lebih awal dari malam sebelumnya menuju Fergburger, tapi tetap saja antriannya tak berkurang. Kami memutuskan untuk membaur di antara para pengantri dan butuh waktu hampir satu jam hingga kami memperoleh pesanan kami. Tapi penantian itu terbayar oleh kelezatan yang kami dapat.
Saat tengah menunggu pesanan burger kami malam itu, kami tak sengaja berpapasan dengan dua orang teman kami yang juga tengah berlibur. Kami juga mendengar kabar bahwa teman kami yang lain yang berlibur menggunakan camper van juga tengah berada di Queenstown. Alhasil, kami janjian bertemu dan terjadilah reuni akbar di tengah taman di pinggir Lake Wakatipu malam itu. Suasana riuh menceritakan pengalaman perjalanan satu sama lain. Malam itu ditutup dengan mengabadikan momen kebersamaan sebagai kenang-kenangan sebelum kembali melanjutkan perjalanan masing-masing.
South Island dapat dikatakan sebagai destinasi wajib jika berkunjung ke New Zealand. Tak lengkap rasanya ke New Zealand jika tidak ke South Island.
Sekian bagian pertama dari perjalanan kami.
Sampai jumpa di bagian selanjutnya.

Cheers,
Debby
(DBY/2018)

*kredit foto-foto di tulisan ini untuk semua tim dokumentasi South Island Trip :)