Instagram

Thursday

International Conference of Occupational Health and Safety (ICOHS) 2017 : A Participation Story

ICOHS 2017

Beberapa waktu yang lalu, keberuntungan tampaknya berpihak kepada saya. Pada sebuah acara pertemuan alumni, saya memenangkan door prize berupa voucher untuk menghadiri ICOHS 2017. ICOHS yang merupakan akronim dari International Conference of Occupational Health and Safety adalah sebuah forum yang diinisiasi oleh Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia bekerjasama dengan Pusat Kajian dan Terapakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PKTK3) untuk mengumpulkan akademisi, peneliti, praktisi, industri, dan pembuat kebijakan dalam rangka menghadapi tantangan global dunia Keselamatan dan Kesehatan Kerja. ICOHS 2017 yang mengusung tema “Occupational Health and Safety Trends and Challenges in Developing Countries” ini dilaksanakan di Bali pada 1-2/11 yang lalu.

Tanpa berpikir panjang, saya memutuskan untuk ikut. Apalagi setelah mendengarkan promosi singkat ICOHS selama pertemuan alumni langsung dari ketua panitianya. Terlebih lagi saat diberitahukan banyak pembicara hebat dari berbagai belahan dunia yang sudah pasti ahli dibidangnya akan berbagi ilmu di sana. Saya lantas mengontak beberapa teman untuk menanyakan keikutsertaan mereka. Alhasil, mereka memberikan saya beberapa kotak temannya yang juga akan mengikuti ICOHS. Setelah bertukar sapa, kami pun bersepakat untuk memesan transportasi dan akomodasi yang sama.

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Kami bergegas bersiap-siap menuju venue ICOHS 2017 yaitu Discovery Kartika Plaza Hotel yang terletak di Jl. Kartika Plaza, Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Kami juga menyempatkan diri untuk menikmati sejanak suasana pantai Kuta yang menjadi salah satu ikon wisata Bali yang berlokasi persis di belakang hotel. Menikmati semilir angin, deru ombak dan hamparan pasir putih dan batu karang. Kami berpapasan dengan wisatawan yang juga tengah melakukan hal yang sama.

Suasana pantai Kuta di pagi hari yang persis berlokasi di belakang hotel Discovery Kartika Plaza
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 WITA. Kami lantas bergegas menuju Kharisma Ballroom Foyer untuk melakukan registrasi. Saya menemukan barisan yang sudah mengular di meja registrasi. Saya lantas ikut antri di bagian belakang. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya tiba giliran saya juga. Setelah mengisi data diri dan diberikan name tag sebagai tanda pengenal, saya diarahkan ke meja sebelah untuk mengambil goodie bagGoodie bag berwarna biru tersebut berisikan buku panduan ICOHS 2017 dan juga souvenir berupa kain Bali. Saya lantas bergegas memasuki ruangan.
Spanduk conference yang terdapat di lobi hotel.
Meja registrasi.
 
Suasana ruangan konfrensi pagi itu.
Acara hari itu dimulai dengan pembukaan oleh MC, lalu dilanjutkan dengan opening ceremony. Tamu-tamu kehormatan yang merupakan speaker dari ICOHS 2017 diarak menuju panggung menggunakan tarian dan musik tradisional Bali. Setelah duduk di tempatnya masing-masing, mereka diperkenalkan satu per satu. Selanjutnya memasuki acara formal berupa sambutan dari ketua panitia, pihak akademik FKM UI dan sambutan sekaligus pembukaan secara resmi oleh Dekan FKM UI, dr. Agustin Kusumayanti, M.Sc., PhD.

Opening ceremony dengan menampilkan tarian tradisional Bali.





Sesi ICOHS pagi itu dibuka oleh keynote speaker pertama, Director Technical and Environmental of Oil and Gas, Directorat General of Oil and Gas, Republic Indonesia yaitu Dr. Ir. Patuan Alfon Simanjuntak, M.K.K.K dengan materi Regulating Oil and Gas Industry : Securing Safe and Sustainable Operation dengan sub materi HSE Regulation and Its Impact Toward The Oil and Gas Industry. Pada kesempatan itu, dilakukan pula pengukuhan Iluni K3 FKM UI dengan Pak Alfon sebagai ketua terpilih oleh Ibu Dekan.

Keynote speaker : Bapak Patuan Alfon.

Pengukuhan Iluni K3 FKM UI oleh Ibu Dekan.
Selanjutnya keynote speaker kedua adalah drg. Kartini Rustandi, M.Kes, Director for Occupational Health and Sports, Ministry of Health, Republic Indonesia. Disini disampaikan mengenai langkah strategis Kementrian Kesehatan dalam mewujudkan kesehatan keluarga melalui pilar-pilar yaitu Paradigma Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan. Seluruh peserta di dalam ruangan diminta untuk mempraktekkan beberapa gerakan streching yang bisa di praktikkan sehari-hari untuk mencegah terjadinya fatigue akibat kerja.

Keynote speaker kedua : drg. Kartini
Para peserta antusias mempraktekan peregangan seperti video yang ditunjukkan drg. Kartini
Setelah coffee break lebih kurang 30 menit, sesi dilanjutkan dengan plenary pertama yang membicarakan mengenai Human Factors Approach in Accident Analysis and Prevention. Sesi dibuka oleh Prof. Dra. Fatma Lestari, MSi, PhD sebagai moderator yang kemudian memperkenalkan tiga orang ahli yang akan mengisi sesi ini. Dr. Drew Rae, Manager of the Safety Science Innovation Lab, Griffith University membahas materi mengenai Developing Safety without Overdeveloping Bereaucracy. Karena salah satu penyebab masih kurangnya pengimplemantasian K3 adalah karena birokrasinya yang masih menyulitkan pelaksanaan di lapangan. Selanjutnya panggung dikuasai oleh Capt. Nurcahyo Utomo atau yang akrab dipanggil Ray dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Capt. Ray berbicara mengenai Human Factor Approach in KNKT : Aviation Investigation Analysis. Capt Ray mengambil kasus Air Asia QZ 8501 sebagai contoh investigasi dengan menggunakan metode ORLIO hingga didapatkan root cause dari accident tersebut. Berdasarkan hasil investigasi tersebut diberikan rekomendasi perbaikan untuk maskapai terkait khususnya dan juga maskapai lainnya yang beroperasi di Indonesia. Pembicara terakhir yang memegang kendali adalah salah seorang dosen dari departemen k3 FKM UI, Bapak Ridwan Z Sjaaf, MPH atau yang akrab disapa Papi. Papi menjelaskan mengenai Human Behaviour and Human Factor in Occupational Health and Safety, sesuai dengan bidang mata kuliah yang diajarkannya di kampus. Sesi lalu diakhiri setelah tanya jawab interaktif dengan peserta conference.

Plenary pertama.
Seusai bersantap siang, semua peserta kembali berkumpul di Kharisma Ballroom untuk mengikuti plenary kedua yang membahas tentang Work Design Related with Fatigue and Musculoskeletal Symptom. Prof. Akira Yasukouchi dari Kyusu University, Jepang membuka sesi siang itu. Beliau mempresentasikan penelitiannya terkait kondisi-kondisi pekerja shif malam yang tentu akan mempengaruhi produktifitas pekerja tersebut. Selanjutnya President of the Human Factor and Ergonomic Society of Australia (HFESA), Dr. Margaret Cook membicarakan tentang The Impact of Hand Held Technology on Musculoskeletal Symptom within the Workplace. Pembicara terakhir merupakan salah seorang dosen dari departemen K3 FKM UI, Baiduri Widanarko, Ph.D. Pada kesempatan ini Ibu Uri, panggilan akrab beliau, membagikan penelitiannya yang berkaitan dengan ergonomi. Sesi ditutup dengan tanya jawab dari peserta yang dipimpin oleh moderator Indri Hapsari Susilowati, SKM, M.K.K.K, Ph.D.
Plenary kedua.
Para peserta selanjutnya diinstruksikan untuk mengikuti oral presentation 7 ruangan berbeda. Berbagai topik di bahas oleh berbagai absract yang masuk seperti Human Factor and User Center Design, Insdustrial Hygiene, Occupational Health Program, Occupational Safety & Process Safety Management, Public Safety dan Worker Health Promotion. Setelah membaca judul penelitian pada buku panduan dan berkeliling ke beberapa ruangan, saya memilih untuk bergabung di ruangan Yudistira yang membahas Public Safety. Beberapa penelitian terkait Emergency Management di lingkungan kampus, kawasan industri dan rumah sakit dibahas di sini. Selain itu penelitian terkait Road Safety dan korosi pada pipa gas di offshore juga menarik untuk disimak. Pertanyaan-pertanyaan juga bermunculan dari peserta yang hadir karena materi yang disampaikan sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.


Salah satu peserta oral presentation di Yudistira Room.  
Tak terasa waktu bergulir dengan cepat. Sesi hari pertama pun berakhir menjelang sore. Saya dan teman-teman bergegas menuju pantai di bagian belakang hotel. Kami turut menjadi saksi indahnya semburat senja di pantai Kuta yang tersohor pada sore itu.





Memasuki hari kedua sekaligus hari terakhir, sesi pagi itu memasuki plenary ketiga yang membahas mengenai Current Safety Culture Issue yang dipimpin oleh Dr. Chandra Satrya, m.App.Sc sebagai moderator. Sesi ini diisi ole Prof. Patrick Hudson dari Leiden University, Dr. Zulkifli Djunaidi dari Departemen K3 FKM UI dan Feri Sri Wibowo, MM dari Pertamina Hulu Indonesia. Prof. Patrick membahas mengenai Safety Culture Model yang digagasnya, Pak Zul membahas Safety Culture dari sisi akademis dan Pak Feri membahas Safety Culture yang diterapkan di perusahaannya. Sesi diakhiri dengan antusiasme peserta untuk menanyakan beberapa pertanyaan kepada para pembicara.



Plenary ketiga.
Setelah diselingi dengan coffee break, sesi dilanjutkan dengan symposium paralel dengan 4 materi berbeda diantaranya Thermal Environment for Good Workplace, The Evaluation of Lifestyle and Daily Work, Safety Transportation dan Current Issue on OHS. Saya memilih untuk mengikuti symposium mengenai The Evaluation of Lifestyle and Daily Work yang diisi oleh Prof Shigekazu Higuchi dari Kyusu University, Dr. Shingo Kitamura dari National Centre of Neurogy and Psychiatry, serta Prof. Fatma Lestari dan Dr. Robiana Modjo dari Departemen K3 FKM UI. Masing-masing pembicara mempresentasikan penelitian yang dilakukannya. Symposium ini berlangsung hingga makan siang.

Salah satu presentasi symposium parelel.
Sesi terakhir siang itu diisi oleh plenary keempat yang membahas mengenai Improving Worker Health in The Workplace. Ibu Dr. Robiana Modjo sebagai moderator membuka sesi dengan memperkenalkan para pembicara. Mereka adalah Mr. Sharad Adhikary dari WHO, Fatar Yani Abdurrahman dari SKK Migas dan Prof Meily Kurniawidjaja dari Departemen K3 FKM UI.

Plenary keempat.
Sesi selanjutnya adalah oral presentasion di hari kedua ini. Terdapat 6 tema berbeda di 8 ruangan diantaranya Human Factor and User Center Design, Industrial Hygiene, Occupational Health Program, Public Safety, Occupational Safety dan Macro Ergonomi. Saya memilih untuk mengikuti presentasi tentang Public Safety di Nakula Room. Berbagai penelitian mengenai Indutrial Emergency, Hospital Safety, Home Safety dan Safety Driving dikemukan disini. Hasil yang didapatkan sangat menarik sehingga mengundang atensi peserta yang hadir untuk mengajukan pertanyaan.

Memasuki istirahat untuk coffee break, peserta mulai dapat mengambil sertifikatnya di meja registrasi. Saya dan teman-teman bergegas mengambil antrian sebelum mengular. Selanjutnya memasuki sesi terakhir berupa award announcement dan closing ceremony. Saya dapat melihat bahwa hanya sebagian kecil peserta yang mengikuti sesi ini. Sebagian dari mereka ada  yang memilih mengunjungi tempat wisata atau menuju bandara untuk mengejar pesawat pulang. Akan tetapi hal tersebut tidak mengurangi kesumringahan yang tergambar pada wajah para pemenang yang maju ke panggung untuk menerima hadiah mereka. Conference selama dua hari ini kemudian resmi di tutup oleh panitia.

ICOHS adalah konfrensi internasional pertama yang saya ikuti. Dan sangat menyenangkan sekali dapat berkumpul dan membahas issue terkini dengan orang-orang hebat yang satu bidang dengan saya. Keselamatan dan Keselamatan Kerja. Saya termotivasi untuk terus belajar dan terus tumbuh menjadi lebih baik.

(DBY/2017)





No comments:

Post a Comment