Instagram

Tuesday

Mengunjungi Taman-taman Kekinian di Bandung

Dewasa ini kota Bandung banyak menjadi pembicaraan terutama di media sosial terkait dengan penataan kota. Taman-taman tematik yang konon katanya menjadi salah satu tempat untuk menikmati alam di tengah perkotaan, banyak bermunculan. Taman-taman cantik ini menjadi alternatif wisata yang digandrungi wisatawan. Selain karena alasan terjangkaunya biaya yang dikeluarkan, keunikan taman juga menarik untuk diabadikan dan sekaligus dibagikan di media sosial. Saya sangat ingin menyambangi taman-taman tersebut jika berkunjung ke Bandung.

Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan untuk melewati pergantian tahun di Bandung. Dan saya memastikan untuk mengunjungi taman-taman yang tengah populer tersebut. Berdasarkan penelusuran kecil-kecilan secara online, saya memilih untuk mengunjungi taman-taman berikut

1. Taman Balai Kota

Taman Balai Kota.
Taman ini terletak di Balai Kota Bandung yang berlokasi di Jl. Wastukencana No.2, Babakan Ciamis, Sumur Bandung. Rutusan wisatawan dari berbagai usia memadati taman ini ketika saya datang berkunjung. Saya sangat kesulitan mengabadikan ikon bertuliskan “Taman Balai Kota” karena dikerubuti pengunjung lain. Tepat di belakangnya terdapat kolam kecil dengan patung berupa 4 ekor ikan yang tampak melompat dikelilingi oleh air mancur setinggi 30 cm. Banyak sekali wisatawan, tak terkecuali saya, berhenti barang sejenak untuk mengabadikan momen dengan ikan-ikan tersebut. Dipisahkan oleh jalan setapak, pada bagian kiri dan kanan kolam ini terdapat taman dengan bunga berwarna-warni.

Patung Ikan.

Taman dengan logo kota Bandung.
Menelusuri semakin jauh, saya menemukan patung badak yang membelakangi saya. Saya berjalan mendekati badak tersebut untuk mendapatkan pemandangan yang lebih luas. Persis di kedua sisi bagian depan patung badak terdapat kolam dengan pancaran air cantik yang tingginya kira-kira lebih dari 2 m. Tak begitu jauh dari sana, terdapat kolam-kolam kecil yang tampak ramai sekali. Anak kecil terlihat sangat menikmati bermain air bersama kawan-kawannya di siang hari yang terik kala itu. Sementara para orang tua dan anggota keluarga lainnya tengah duduk-duduk dan bercengkrama di sekeliling sembari menunggu sang anak.

Pemandangan di area kiri depan patung badak.

Anak-anak bermain di area kolom bersama kawan-kawan.

Untuk pasangan muda-mudi yang tengah dimabuk asmara, dapat mengabadikan kebersamaannya melalui sebuah gembok cinta. Area pemasangan gembok cinta berupa jaring-jaring besi yang dihias sedemikan rupa tersedia di area taman. Mitosnya, pasangan yang memasang gembok cinta itu konon katanya akan langgeng. Area gembok cinta ini juga tak luput menjadi tempat berselfie ria ibu-ibu dan para jomblowan dan jomblowati.

Gembok cinta.
Saya lalu menelusuri sisi kanan taman, terdapat area duduk-duduk yang rindang di bawah naungan pohon. Tak jauh dari sana, terdapat kebun binatang mini. Ayam, kalkun, burung dan kelinci merupakan koleksi yang terdapat di kebun binatang itu. Saya kemudian menelusuri sebuah jalan setapak yang membelah taman menuju gazebo yang seolah menjadi pusat taman. Hamparan bunga berwarna warni menghiasi area ini. Melanjutkan penelusuran lebih jauh, monumen Dewi Sartika tampak kokoh membelakangi gazebo.

Koleksi kebun binatang mini.
Koleksi kebun binatang mini.
Koleksi kebun binatang mini.
Area taman menuju gazebo.

Monumen Dewi Sartika.
Menelusuri sisi sebelah kiri taman, terdapat area bermain anak yang tak kalah ramai. Berbagai macam permainan seperti ayunan, seluncuran, dan jungkat-jungkit terdapat di sini. Anggota keluarga yang lain tampak siap menggelar tikar dan berpiknik ria menunggu si kecil bermain. Area trotoar yang terletak di pinggir jalan dari taman ini, juga dipenuhi oleh pengunjung yang duduk-duduk dan bercengkerama sambil menikmati jajanan dari pedagang keliling yang berjualan.  
 
Area play ground.
Area trotoar.

2. Taman Vanda

Taman Vanda dan area atraksi air mancur yang sedang tidak aktif.
Taman Vanda berlokasi tak jauh dari taman balai kota, hanya dengan menyebrangi jalan raya saja. Alamat lengkapnya Jl. Merdeka No.9, Babakan Ciamis, Sumur Bandung. Taman ini berukuran jauh lebih kecil, berbentuk seperti segitiga di area pertigaan jalan. Dan tentu saja saya menemukan lebih sedikit pengunjung di taman ini. Konon katanya, nama taman vanda diambil dari salah satu jenis anggek yang menjadi bunga nasional Indonesia.

Meski berukuran mini, taman vanda memiliki keunikan tersendiri. Tanaman hijau di dalam pot bunga yang terbuat dari beton berukuran besar, tampak berjejer mengelilingi area taman. Hampir separuh taman, merupakan kolom air mancur hias bertingkat yang indah. Bunga-bungan berwarna warni ditanam mengelilingi kolam. Di bagian yang tersisa, terdapat atraksi air mancur yang sayang sekali tidak aktif saat saya berkunjung. Peta dan nama-nama negara di dunia juga dapat ditemukan di sini. Bangku dan meja kayu yang dapat digunakan sebagai sarana untuk bersantai, terdapat area pinggir taman.

Air mancur.

Pot tanaman berukuran jumbo yang mengelilingi taman vanda.

Peta Australia, New Zealand dan Ociania.
Peta Amerika.

3. Taman Pustaka Bunga (Kandaga Puspa)

Kandaga Puspa.
Butuh sekitar 15 menit perjalanan menggunakan ojek online bagi saya untuk menuju taman yang berlokasi Jl. Citarum No 23A Bandung. Bunga-bunga berwarna merah dan kuning tampak menghiasi sekeliling taman ini. Beberapa anak kecil juga tampak tengah menunggang kuda, diikuti oleh akang-akang yang berlari-lari kecil berusaha keras mensejajari gerakan kudanya. Saya turun dari motor dan menuju gerbang taman. Akan tetapi apa yang saya temukan membuat dahi saya berkerut. Berbeda dengan taman-taman lain dengan papan nama berhuruf besar yang mencolok, nama taman ini ditunjukkan oleh sebuah spanduk yang mulai memudar. Bertuliskan Taman Pustaka Bunga : Kandaga Puspa. Papan kayu penanda tempat parkir malah menutupi spanduk, walau tidak ada motor yang parkir sama sekali di area tersebut.

Bunga yang menghisa sekeliling kandaga puspa.
Anak kecil menunggangi kuda.
Saya lantas memasuki area taman. Dahi saya berkerut semakin dalam. Pasalnya kondisi taman sama sekali tidak menggambarkan namanya. Saya tidak menemukan bunga di bagian dalam taman, hanya ada pohon dan rerumputan. Ditambah dengan sungai kecil yang mengalir membelah taman. Beberapa infrastruktur taman juga ada yang rusak seperti batu-batu yang terlepas, pondasi yang ambruk dan salah satu jembatan yang ambruk. Pantas saja taman ini sepi pengunjung, jumlah manusia yang saya temukan di sana bisa dihitung dengan jari. Saya rasa, saya telah salah memilih tempat untuk dikunjungi.

Area taman 1.
Area taman 2.
Area taman 3.
Sungai yang membelah taman.

4. Taman Lansia

Taman lansia.
Secercah harapan muncul saat saya melihat balok-balok huruf merah bertuliskan “TAMAN LANSIA” saat saya keluar dari taman pustaka bunga. Ternyata taman ini bertetangga. Saya bergegas menyeberangi jalan untuk mengecek kondisi taman. Seulas senyum terukir di bibir saya ketika melihat lebih banyak orang di taman itu. Dan juga lebih banyak kuda yang menunggu untuk ditunggangi.

Sebuah kolam yang dikelilingi oleh pohon menyambut saya ketika memasuki taman ini. Dua buah pohon juga tampak menjulang di tengah-tengah kolam. Sungai yang sama dengan yang terdapat pada taman tetangga juga tampak membelah taman ini. Menelusuri jalan setapak yang disediakan, saya menemukan banyak pengunjung tengah bercengkrama, duduk-duduk ataupun sedang menikmati makanannya di area taman. Ada yang duduk di bangku taman yang disediakan dan ada juga yang memilih untuk duduk begitu saja di pinggiran jalan setapak atau lantai taman. Anak kecil juga berlarian kesana kemari, memainkan layangan kecil yang berkibar-kibar di tangannya.

Area kolam.

Pengunjung yang duduk-duduk.

Pengunjung menikmati taman.
Saya menemukan lumayan banyak koleksi bungat berwarna warni di taman ini. Tamannya bersih, tertata dan tampak cantik. Sangat menyenangkan berlama-lama di taman ini. Bagi umat muslim yang ingin menunaikan ibadah sholat, sebuah mushala kecil dengan design modern yang tampat mencolok tersedia di tengah-tengah taman. Di sana juga terdapat toilet dan area berwudu yang dapat dimanfaatkan oleh pengunjung.

Taman bunga.
Bunga lagi.
Taman yang cantik.
Area lain taman.
Mushola yang terdapat di tengah taman.

Hadirnya taman-taman di tengah kota ini tampaknya sangat bermanfaat bagi wisatawan, khususnya warga Bandung. Pada kunjungan selanjutnya, saya berharap dapat mengunjungi lebih banyak taman. Semoga taman-taman seperti ini juga banyak bermunculan di kota-kota lain di Indonesia. Dan tentu saja terlepas dari problematikanya, kota dapat menjadi tempat yang selalu menyenangkan untuk ditinggali.
  
(DBY/2018)


1 comment: