Instagram

Friday

Mount Eden: Pesona Auckland dari Ketinggian


Pada pagi hari minggu yang cerah ini, saya dan roommate saya memutuskan untuk berjalan-jalan santai menuju Mount Eden. Mount Eden adalah sebuah daerah suburb di Auckland yang berjarak sekitar 4 km dari City Centre, daerah tempat kami tinggal. Pusat dari daerah suburb ini adalah Mount Eden, sebuah gunung yang tidak aktif dan merupakan titik tertinggi alami di dataran Auckland.

Pagi-pagi sekali kami telah sibuk menyiapkan barang-barang dan perbekalan yang akan dibawa. Bermodalkan google maps, kami diperkirakan akan sampai di tujuan dalam waktu 1 jam lebih dengan berjalan kaki. Keluar dari apartment, kami berbelok ke arah kiri menelusuri Nelson St. Setelah kurang lebih 5 menit perjalanan, kami berbelok lagi ke kiri menelusuri Pitt St, lalu Mercury Ln dan Canada St. Pada akhir pekan seperti ini, kondisi jalanan terbilang sepi dari kendaraan yang berlalu lalang. Begitu juga dengan para pejalan kaki. Kami hanya berpapasan dengan 1-2 orang saja, tidak seramai pejalan kaki di City Centre.

Dari Canada st kami berbelok ke kanan menuju Upper Queen St. Kami terus menelurusuri jalan tersebut hingga berakhir di Newton Rd. Dari sana kami harus berbelok ke kiri beberapa puluh meter sebelum menuju ke arah kanan menelusuri Exmouth St. Pada jalan ini terdapat sebuah taman yang cukup unik atau lebih dikenal dengan nama Basque Park. Kami memutuskan untuk berhenti sejenak guna melepas lelah.

Basque Park adalah sebuah taman dengan hamparan rumput hijau yang luas. Pepohonan hijau yang mengelilingi taman menambah keasrian taman. Pada sisi taman terdapat beberapa area yang dapat digunakan untuk duduk-duduk. Sementaraitu, di bagian tengah taman terdapat bebatuan yang disusun melingkar, yang tampaknya menjadi ciri khas dari taman ini.






Kami kemudian melanjutkan perjalanan menelusuri Exmouth St hingga tiba di New North Rd. Kami lantas berbelok ke kiri dan berjalan beberapa ratus meter sebelum berbelok ke kanan memasuki Mont Eden Rd. Kami terus menelusuri jalan ini hingga Mount Eden Summit entry point. Disini kami baru bertemu dengan banyak orang yang tampaknya memiliki tujuan yang sama dengan kami.





Tanpa menunggu lebih lama, kami bergegas bergabung dengan mereka. Terdapat 2 pilihan jalur yang dapat dilalui untuk menuju puncak Mount Eden. Jalur pertama berjarak lebih panjang (warna merah), kira-kira sejauh lebih dari 1 km, yang hanya dikhususkan untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda saja. Sedangkan jalur kedua lebih pendek (warna biru). Terdapat 2 pilihan lagi untuk jalur ini yaitu memarkir mobil di area parkir dan dilanjutkan tracking sejauh lebih kurang 500 m atau menggunakan mobil menuju puncak dan parkir di area view point. Menurut informasi yang kami dapat dari sesama pengunjung, opsi terakhir ini telah dilarang. Akan tetapi kami masih menemukan kendaraan di area puncak.



Kami memutuskan untuk menelusuri jalur pertama saat naik dan turun melalui jalur kedua. Jalur yang kami lalui terbilang landai karena dibuat mengelilingi Mount Eden. Pemandangan Auckland dari ketinggian memanjakan mata kami sepanjang perjalanan menuju puncak. Tak sedikit dari pendaki, termasuk saya, berhenti sejenak untuk menarik napas dan mengabadikan momen yang terbentang di depan kami.






Pendaki yang kami temui sepanjang perjalanan terbilang cukup variatif. Mulai dari keluarga yang membawa serta kakek dan nenek, keluarga yang membawa bayi, pasangan, orang perorang yang membawa serta binatang peliharaan seperti anjing, sekelompok orang dan juga rombongan wisata.





Di area puncak, terdapat beberapa spot view point yang dapat digunakan untuk mengabadikan momen. Pada view point utama terdapat tower dan monument/tugu. Para pendaki menyampatkan diri untuk menyambangi masing-masing view point untuk mengabadikan pemandangan sekitar dari berbagai sisi. Kami mengahabiskan waktu cukup lama di sini untuk benar-benar menikmati hamparan pemandangan indah di hadapan kami.









Perlu diingat bahwa berbeda dari Indonesia, di sini tidak terdapat warung/tenda atau penjaja makanan/minuman di area puncak. Jadi masing-masing orang sebaiknya menyiapkan logistic, baik minuman atau perbekalan, jika dirasa perlu selama pendakian.


(DBY/Auckland/2018)



No comments:

Post a Comment