 |
Medali pertama saya di Mapala UI Half Marathon 2017. |
Saya senang sekali ketika Mapala UI Half Marathon (MUIHM) kembali
digelar untuk keempat kalinya di tahun 2017 ini. Jika ditahun pertama dan kedua
MUIHM saya berpartisipasi sebagai panitia, selanjutnya ditahun ketiga saya
bermukim di luar kota, maka ditahun keempat ini saya memastikan diri untuk
berpartisipasi. Bukan lagi sebagai panitia, tapi sebagai pelari. Ya, saya
bertekad untuk menantang diri saya yang bisa dibilang sudah jarang berolahraga
untuk menaklukkan ego saya dan berlari.
 |
I support Runforiver. |
Sebelum lebih lanjut menceritakan pengalaman saya berlari di
MUIHM 2017, saya ingin bercerita
sedikit
tentang apa sih MUIHM itu ? MUIHM adalah kampanye tahunan yang digelar oleh
Mapala UI untuk meningkatkan kepedulian terhadap sungai ciliwung. MUIHM telah
dilaksanakan sebanyak 3 kali yaitu pada tahun 2013, 2014 dan 2015. MUIHM tahun
ini adalah yang keempat. Melalui MUIHM, Mapala UI memperkenalkan konsep
river adoption dimana dengan
berpartisipasi sebagai pelari, kita telah berbuat sesuatu untuk sungai
ciliwung. Sebagai tindak lanjut dari MUIHM, telah dilakukan restorasi kawasan
konservasi melalui K2N Tematik UI dengan menanam 1000 pohon di wilayah seluas 2
Hektar di Blok Babakan, Kampung Lemah Nendet, Desa Sukagalih, Kecamatan
Megamendung, Bogor pada 2013 lalu.
 |
Konsep river adoption. (sumber : instagram runforiver)
|
 |
Dokumentasi K2N Tematik. (sumber : mapalaui.ac.id) |
MUIHM 2017 ini mengusung empat kategori yaitu 21K, 10K, 10K
Trail Run dan 5K. Menurut informasi yang
saya himpun di
website resmi MUIHM,
semua jalur ini mencakup area-area yang terdapat di kampus UI. Mulai dari garis
start dan
finish berlokasi di Rotunda, tepat di depan rektorat UI. Berbeda
sekali dengan MUIHM ditahun pertama dan kedua yang harus
start dan
finish di
tempat berbeda yaitu
start di
Boulevard dan
finish di Rotunda. Selanjutnya pelari harus melalui jalur protokol
lingkar dalam hingga lingkar luar UI. Terdapat juga beberapa jalan kecil yang harus
dilewati pelari seperti jalan di pintu air, jalan di Fakultas Vokasi dan jalan
PNJ. Kategori 10K
Trail Run adalah
kategori baru yang muncul pada MUIHM tahun ini. Pelari kategori ini akan
berlari menjelajahi hutan UI. Saya dan beberapa teman pun bersepakat untuk hanya
mendaftar kategori yang paling pendek saja yaitu dengan jarak 5K. Tujuan kami
hanya satu yaitu menjadi
finisher
dalam rentang waktu yang diberikan.
 |
Kategori Runforiver 2017. (sumber : runforiver) |
Pendaftaran saya lakukan secara
online di
website resmi
MUIHM runforiver.riveradoption.com. Proses pendaftaran sangat mudah dimengerti
dari awal hingga selesai. Pertama-tama, saya harus melengkapi data-data yang
diperlukan kemudian selanjutnya saya diminta menentukan pilihan pembayaran yang
saya kehendaki. Terdapat satu kolom pengisian kode potongan harga. Beberapa
jenis potongan harga yang ditawarkan ketika saya mendaftar diantaranya potongan
harga hari kemerdekaan, potongan harga pendaftaran kolektif 5 orang dan 10
orang. Setelah saya memasukkan kode potongan harga yang
saya miliki, keluar laman berupa petujuk
pembayaran. Selanjutnya saya melakukan pembayaran dengan metode
transfer ke rekening yang tertera pada
petunjuk pembayaran. Terakhir, saya harus melakukan konfirmasi pembayaran di
website yang sama dan sebuah notifikasi
pun masuk ke email saya.
Pengambilan
race pack
dapat dilakukan dalam rentang waktu 3 hari sesuai dengan waktu dan tempat yang
ditentukan oleh panitia. Saya dan teman saya bersepakat untuk mengambil
race pack kami pada hari Sabtu, 2
September 2017 yang berlokasi di Anex Balairung, Universitas Indonesia.
Race pack yang saya terima berupa tas
karung hitam berisikan nomer dada 5318, kaos lari berbahan
dry fit, gelang karet bertuliskan “
I am a river adopter”,
race
guide, kupon diskon dan beberapa produk. Saya mengembalikan kartu parkir
yang diberikan karena memang saya tidak akan membutuhkan parkir. Proses
pengambilan
race pack saya rasa cukup
kondusif dan efektif. Saya tidak harus antri dan menunggu lama. Petugas yang
melayani juga cukup tanggap.
 |
Isi race pack yang saya terima. |
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Saya dan dua orang teman
saya bergegas menuju Rotunda UI selepas subuh. Sudah banyak sekali pelari yang
mengenakan baju yang sama dengan kami berkumpul. Kami bergegas menuju “
Bag Deposit” untuk menitipkan barang
bawaan kami sebelum berkumpul menuju garis
start.
Terdengar pembukaan acara dari MC. Pelari dengan kategori 10K
Trail Run memulai perlombaan terlebih
dahulu. Kemudian disusul oleh pelari kategori 21K, 10K dan 5K secara berurutan
dengan jarak masing-masing sekitar 10 menit. Pelari dari masing-masing kategori
dapat diketahui melalui warna nomer dada yang dipakainya yaitu warna coklat
untuk kategori 10K Trail Run, merah untuk 21K, kuning untuk 10K dan hijau untuk
5K. Saya dan teman-teman yang kebetulan bertemu berkesempatan mengabadikan
momen menunggu kategori kami untuk memulai
race.
 |
Lokasi bag deposit. |
 |
Suasana di garis start. |
Saya yang tergabung dalam kategori 5K memulai race paling akhir. Begitu bendera
diangkat dan terompet dibunyikan, saya mulai berlari dengan menginjak timing system yang tepat berada di gate start diantara pelari yang lainnya.
Saya berlari memasuki jalur antara balai sidang dan FKM menuju Boulevard. Selanjutnya berbelok ke kanan
melewati FIK selanjutnya FMIPA. Saya berpapasan dengan beberapa pelari 10K dan
21K yang telah berhasil menyelesaikan 5K pertama mereka. Saya pun menguatkan
diri untuk menyelesaikan bagian saya. Saya terus menelusuri jalur hingga tiba
di pertigaan untuk selanjutnya berbelok ke kanan menuju pintu air. Meskipun
jalur menuju pintu air ini berjarak pendek, tapi jalur ini lumayan melelahkan
karena berupa tanjakan. Ditengah perjuangan berlari di tanjakan, plang bertuliskan 1 KM menerbitkan seulas senyum di bibir saya. Yay! Check point pertama. Selanjutnya saya berputar
arah, lalu melewati halte pusgiwa sebelum berbelok ke kanan untuk mengelilingi
stadion menuju gedung pusgiwa. Saya terus berlari mendekati FT, sebelum
berbelok ke kiri menuju jalur utama UI. Saya bisa melihat plang bertuliskan 2KM
di sisi kiri jalan. Yay! Check point
kedua. Memasuki jalur utama UI saya diharuskan berbelok ke kiri menuju pintu
Kukel. Di pintu Kukel ini terdapat seorang marshal yang dengan senang hati menunjukkan
arah dan memberikan semangat kepada kami, para pelari. Saya tersenyum saja
mendengarnya memberi pengertian kepada pelari di depan saya yang mengomel
karena belum menemukan water station.
Saya kemudian melewati marshal tersebut untuk kembali menuju jalan utama UI
melalui jalur Fakultas Vokasi. Plang bertuliskan 3 KM pun terlihat. Yay! Check point ketiga. Tepat di halte bus
Fakultas Vokasi terdapat water station
yang menyediakan minuman. Pelari yang haus dapat sejenak memuaskan dahaganya
sebelum kembali berlari. Saya memutuskan untuk tidak minum dan terus berlari
hingga melewati Gymnasium sebelum berbelok ke kanan memasuki PNJ. Pada putaran
PNJ terdapat timing system yang
berguna untuk mengetahui waktu tempuh pelari. Saya lantas menginjaknya dan kembali memutar menuju jalan utama UI. Plang bertuliskan 4 KM pun terlihat. Yay! Check
point keempat. Semangat bergelora di dada saya memasuki kilometer terakhir.
Saya berbelok ke kanan dan menelusuri jalan melewati lapangan hockey, FMIPA,
FIK dan kembali tiba di Boulevard. Saya diharuskan berbelok ke kanan untuk
memutari Boulevard. Disini terlihat plang bertuliskan 5 KM dan water station. Yay!
Check point terakhir. Saya kembali
lurus menuju balai sidang untuk finish
di Rotunda.
Sorak sorai beberapa teman menyertai saya melewati garis finish. Saya pun berteriak merayakan
keberhasilan saya menjadi salah seorang finisher
dengan catatan waktu sekitar 40 menit. Ya meskipun saya bisa saja lebih baik
jika saya lebih ngotot, tapi saya merasa cukup puas. Pencapaian terbesar saya
hari itu bukan saja medali pertama yang dikalungkan kepada saya, tapi komitmen
saya untuk terus berlari tanpa berhenti. Meski terbilang lambat, tapi saya
berlari dengan kecepatan konstan. Dan saya mempertahankan itu hingga akhir. Di
jalur, saya melihat beberapa pelari yang berlari dengan kencang di awal-awal tapi kemudian
saya malah menemukan pelari tersebut berjalan. Hal seperti ini yang saya
hindari.
 |
Medali pertama saya. |
Refreshment berupa
air mineral dan pisang lalu dibagikan kepada saya. Saya lalu bergabung dengan
teman-teman saya yang lain merentangkan kaki sekaligus melepas lelah. Kamipun
bertukar cerita tentang
race yang
baru saja kami selesaikan, terutama teman yang mengikuti kategori berbeda
dengan saya. Setelah puas mengobrol, kami lalu mengabadikan momen berbagai pose
dengan rektorat sebagai latar. Setelahnya, kami digiring panitia menuju area
panggung utama.
 |
Kami baru saja finish. |
 |
BKP 11 Runners and official. |
Saya menemukan beberapa hal menarik di area depan panggunung
utama yang tentu saja ramai sekali dikunjungi orang. Diantaranya
stand berfoto yang bisa langsung jadi
yang di sponsori oleh BNI. Akan tetapi, pengunjung diharuskan untuk mengisi
biodata terlebih dahulu. Selanjutnya terdapat
stand yang menyediakan layanan prin foto gratis dari instagram atau
twitter dengan
hashtag #Runforiver2017. Lalu terdapat
backdrop berukuran besar yang memang khusus ditujukan untuk berfoto
ria. Selama menunggu para pelari memasuki garis
finish atau batas waktu yang ditentukan habis, seorang DJ menemani
pengunjung dengan musik-musik yang keren.
 |
Back drop untu area berfoto ria. |
 |
Are depan panggung utama. |
Saya dan teman-teman memutuskan menuju
stand bazar untuk mencari sarapan. Cacing-cacing di perut kami
sudah demo minta di kasih makan. Terdapat banyak pilihan menu makanan, cemilan
dan minuman di area bazar tersebut. Saya akhirnya memilih satu dan sarapan
bersama teman-teman saya. Selain makanan, saya juga melihat berbagai
stand lain di area bazar diantaranya
stand pakaian,
stand assessoris, dan
stand
komunitas. Saya lalu memutuskan untuk pulang tanpa menunggu pengumuman pemenang
terlebih dahulu. Teman saya buru-buru karena ada urusan dan dia harus mengambil
beberapa barangnya di tempat saya.
 |
Area bazar makanan. |
Secara keseluruhan saya menikmati Runforiver 2017 baik dari
segi race maupun non-race. Saya tidak bisa membandingkan dengan tahun
sebelum-sebelumnya karena saya berdiri di kacamata yang berbeda, dulu sebagai
panitia dan sekarang sebagai peserta. Mudah-mudahan Runforiver akan terus
digelar di tahun-tahun mendatang. Dan tujuan baik Mapala UI untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap sungai
Ciliwung dan tentu saja menjadinya lebih baik dengan pendekatan river adoption dapat terus berjalan kedepannya.
Dan tentu saja Runforiver dapat menjadi alternatif lari diantara rindangnya
area UI bagi para runners dimana pun
berada.
No comments:
Post a Comment