Instagram

Wednesday

Green House Lezatta, Pusat Penyemaian Benih Bunga yang Disulap Menjadi Agrowisata



Dewasa ini memiliki foto yang kece untuk di unggah ke media sosial adalah suatu keharusan. Netizen pun berlomba-lomba untuk mendapatkan foto terbaik mereka dengan mendatangi tempat-tempat wisata unik yang kian hari kian banyak bermunculan. Belakangan ini, banyak sekali teman media sosial saya yang mengunggah foto berlatarkan bunga-bunga, rumah pohon, rumah barbie, dan lampion berwarna-warni. Mereka check in di sebuah tempat bernama Green House Lezatta. Saya langsung saja tanya om google untuk memuaskan rasa penasaran saya. Saya menemukan bahwa Green House Lezatta adalah sebuah pusat penyemaian benih sayuran dan bunga yang kemudian disulap menjadi agrowisata yang berlokasi di Jl. Raya Batusangkar - Bukittinggi No.23, Lambah, Iv Angkat Candung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Saya memastikan diri untuk menyambangi tempat ini, saat pulang kampung nanti.

Green House Lezatta.

Ketika libur lebaran tiba saya mengajak tiga orang teman saya untuk berwisata ke Green House Lezatta. Berbekal dua buah sepeda motor, kami berkendara kurang lebih satu jam dari Batusangkar menuju Bukittinggi. Kami memilih jalur melewati jalur lintas tengah Sumatera yang menghubungkan kota Batusangkar – kota Bukitinggi. Green House Lezatta yang terlihat cukup mencolok berada di sebelah kiri jalan. Saya lantas memarkirkan sepeda motor saya sesuai arahan tukang parkir. Tempat parkir tersebut berupa lahan kosong disebelah area Green House Lezatta yang sepertinya dikelola mandiri oleh tukang parkir.

Mendekati gerbang pintu masuk, saya diarahkan menuju booth tiket oleh petugas. Berbekal uang 10 ribu rupiah per orang kami diberikan tiket masuk. Tidak ada batasan waktu saat berkunjung ke Green House Lezatta, pengunjung boleh datang mulai dari saat dibuka pada pukul 09.00 pagi hingga ditutup pada pukul 05.00 sore. Kami menyerahkan tiket pada petugas yang persis berdiri di depan pintu gerbang. Ia kemudian merobek sekitar sepertiga tiket kami dan memperbolehkan kami untuk masuk.

Memasuki area Green House Lezatta saya disambut oleh lorong yang dipenuhi oleh berbagai macam tanaman, yang umumnya bunga, di sisi kanan, kiri dan juga tanaman gantung di langit-langitnya. Dari pintu masuk, saya terus berjalan lurus menelusuri jalan setapak yang masih dikelilingi bunga-bunga hingga saya menemukan hiasan berupa gantungan topi yang berwarna-warni. 

Pemandangan pintu masuk yang berada tepat di belakang saya.
Lampion dan topi berwarna-warni. Cafe dan spot karaoke terdapat di sebelah kiri saya.
 
Tak jauh dari sini terdapat bangunan cafe. Dari jauh saya melihat beberapa pajangan benda antik di cafe ini. Disini juga terdapat layanan untuk karaoke dan saya mendengar beberapa pengunjung menyumbangkan suara emasnya dengan bernyanyi. Saya tak menelusuri cafe ini lebih lanjut karena memang tak berniat mampir.

Saat berjalan lebih jauh ke dalam, saya disambut oleh gantungan lampion dan payung yang berbegai macam warna. Dibagian ujungnya terdapat ayunan yang dapat digunakan untuk bersantai atau sekedar duduk-duduk sambil mengobrol. 

Lampion dan Payung berbagai warna. Dibagian ujung terdapat ayunan.

Menelusuri lebih jauh, saya kemudian memasuki bangunan seperti rumah kaca yang merupakan rumah pembibitan. Berbagai macam bibit tanaman dipajang di tempat ini, mulai dari yang terkecil hingga yang sudah agak sedikit besar. Harga masing-masing bibit juga sudah tertera di potnya sehingga pengunjung dapat menghubungi petugas jika ingin membeli. 

Bagian dalam rumah kaca yang memajang berbagai jenis bunga.

Terdapat satu lagi rumah kaca yang terletak persis didepan tempat saya berada sekarang. Sepertinya rumah kaca itu tempat pembibitan anggrek karena saya dapat melihat tanaman tersebut dari sela-sela pintu. Akan tetapi saya tidak dapat melihat lebih jauh, karena rumah kaca itu sedang tidak dibuka untuk umum saat itu. Sayang sekali. Mudah-mudahan saat saya lebih beruntung saat berkunjung lain kali.

Saya lantas melanjutkan perjalanan menuju bagian belakang area, ternyata inilah tempatnya. Area belakang ini disulap menjadi sebuah taman yang unik dimana terdapat ayunan gantung rotan, kursi-kursi rotan, prosotan untuk anak-anak, rumah barbie, rumah pohon, rumah hobit, air terjun, kereta kencana, mushola dan juga kantin. Dan tentu saja tidak ketinggalan dengan hiasan berbagai jenis bunga. Saya dan teman-teman tak mau ketinggalan untuk mengabadikan momen di berbagai spot keren disini.

Saya berada di bawah jembatan antara 2 rumah pohon. Kantin dan mushola berada tepat di belakang saya.

Air terjun buatan mini yang menjadi spot favorit untuk berfoto.

Saya menyebut ini rumah barbie karena ukurannya yang mini.

Saya beada di atas kereta kencana. Sudah mirip putri-puri di film disney belum ?

Miniatur rumah hobit. Fotonya bikin pegel karena harus jongkok. hehehe.

Ayunan rotan yang bikin ketagihan.

Rumah pohon yang paling besar diantara rumah pohon yang lain.

Saya tengah berjalan di jembatan menuju rumah pohon seberang. Saya berniat untuk turun pake prosotan, eh ternyata prosotannya untuk anak-anak.
Beberapa spot tampaknya menjadi area favorit pengunjung sehingga saya harus bersabar sejenak menunggu giliran. Saya mengedarkan pandangan berkeliling, pada sebagian lahan terlihat beberapa orang pekerja sedang dilakukan pembangunan bangunan baru 2 lantai yang cukup besar. Saya yakin bangunan ini akan menjadi salah satu spot menarik kedepannya. Saya sebaiknya kembali kesini untuk memastikannya lagi tahun depan. 

Tak diherankan jika Green House Lezatta menjadi populer di kalangan Netizen Sumatera Barat. Selain menawarkan pengalaman wisata yang berbeda, Green House Lezatta sukses menaikkan mood saya setelah puas dengan pemandangan bunga-bunga cantik yang bermekaran selama seharian. Dan yang paling penting, saya mempunyai banyak koleksi foto menarik untuk di upload di media sosial saya. Jangan lewatkan untuk mengunjungi tempat ini jika berwisata ke Bukittinggi dan sekitarnya.

(DBY/2017)





No comments:

Post a Comment